
Hari Aksara Internasional 2019 - Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat
08 Sep 2019
Acara yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengambil tema Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat. Tema ini berangkat dari kesadaran terhadap keragaman bangsa indonesia yang memiliki lebih dari 1500 suku bangsa Dan lebih dari 1000 bahasa daerah dan bahasa minor,dalam sambutanya Muhadjir mengatakan “keragaman budaya ini merupakan aset bangsa yang harus kita pelihara dan kita kembangkan sebagai wahana bersama dalam meningkatkan litersai masyarakat”.
Disampaikan juga bahwa pemberantasan buta aksara telah mencapai lebih dari 98 persen. ”Kurang dari satu persen lebih sedikit kita bisa menuntaskannya,”.Pada akhir sambutan Muhadjir Mengingatkan pada umat islam bahwa pemberantasan buta huruf sesuai dengan wahyu pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Iqra ( membaca) , iqra pada dasararnya adalah gerakan literasi ,oleh karna itu bukan hanya umat Islam tapi semua agama wajib bagi kita untuk mentuntaskan buta aksara.Tegas Muhadjir dalam sambutannya.
Acara HAI 2019 Juga di hadiri Oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ,dalam sambutanya Nurdin mengingatkan tantangan literasi pada abad 21 yang lebih dari kemampuan baca, tulis dan hitung. Literasi yang berdasar budaya luhur, saling menghargai, menyebarkan kebaikan dan kritis menerima setiap informasi yang kita terima,".
Dengan menerapkan nilai-nilai budaya luhur , maka bisa menciptakan keharmonisan dan suasana yang kondusif di tengah-tengah masyarakat. Ini juga dapat diterapkan di era yang serba menggunakan teknologi,untuk menyebarkan berita yang baik dan memerangai penyebaran berita hoaks yang ada di sosial media .
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar .mengatakan bahwa “Peringatan Hari Aksara Internasioanal Tingkat Nasional 2019 di kota makasar ini memiliki arti yang sangat penting dalam melakukan pemberantasan buta aksara diseluruh indonesia “. Kegiatan ini adalah Sebagai bentuk pelaksanaan Indonesia dalam menjalankan Komitmen dengan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui UNESCO yang menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional.